Pembelajaran tematik dapat
diartikan suatu kegiatan pembelajaran dengan mengintegrasikan materi beberapa
mata pelajaran dalam satu tema/topik pembahasan. Sutirjo dan Sri Istuti Mamik
(2004: 6) menyatakan bahwa pembelajaran tematik merupakan satu usaha untuk
mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, nilai, atau sikap pembelajaran,
serta pemikiran yang kreatif dengan menggunakan tema. Dari pernyataan tersebut
dapat ditegaskan bahwa pembelajaran tematik dilakukan dengan maksud sebagai
upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan, terutama untuk
mengimbangi padatnya materi kurikulum. Disamping itu pembelajaran tematik akan
memberi peluang pembelajaran terpadu yang lebih menekankan pada
partisipasi/keterlibatan siswa dalam belajar. Keterpaduan dalam pembelajaran
ini dapat dilihat dari aspek proses atau waktu, aspek kurikulum, dan aspek
belajar mengajar.
Dalam menerapkan dan
melaksanakan pembelajaran tematik, ada beberapa prinsip dasar yang perlu diperhatikan yaitu 1) bersifat
terintegrasi dengan lingkungan, 2) bentuk belajar dirancang agar siswa
menemukan tema, dan 3) efisiensi. Agar diperoleh gambaran yang lebih jelas
berikut ini akan diurakan ketiga prinsip tersebut, berikut ini.
1. Bersifat kontekstual atau terintegrasi
dengan lingkungan.
Pembelajaran yang dilakukan perlu
dikemas dalam suatu format keterkaitan, maksudnya pembahasan suatu topik
dikaitkan dengan kondisi yang dihadapi siswa atau ketika siswa menemukan
masalah dan memecahkan masalah yang nyata dihadapi siswa dalam kehidupan
sehari-hari dikaitkan dengan topik yang
dibahas.
2. Bentuk belajar harus
dirancang agar siswa bekerja secara sungguh-sungguh untuk menemukan tema
pembelajaran yang riil sekaligus mengaplikasikannya. Dalam melakukan
pembelajaran tematik siswa didorong untuk mampu menemukan tema-tema yang
benar-benar sesuai dengan kondisi siswa, bahkan dialami siswa.
3. Efisiensi
Pembelajaran
tematik memiliki nilai efisiensi antara lain dalam segi waktu, beban materi,
metode, penggunaan sumber belajar yang otentik sehingga dapat mencapai
ketuntasan kompetensi secara tepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar