Implementasi Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar
Pembelajaran
tematik di sekolah dasar (SD) merupakan suatu hal yang relatif baru, sehingga dalam implementasinya belum sebagaimana yang
diharapkan. Masih banyak guru yang merasa sulit dalam melaksanakan pembelajaran
tematik ini. Hal ini terjadi antara lain karena guru belum mendapat pelatihan
secara intensif tentang pembelajaran
tematik ini. Disamping itu juga guru masih sulit meninggalkan kebiasan kegiatan pembelajaran yang
penyajiannya berdasarkan mata pelajaran/bidang studi.
Pelaksanaan
pembelajaran tematik di sekolah dasar pada saat ini difokuskan pada kelas-kelas bawah (kelas 1
dan 2) atau kelas yang anak-anaknya masih tergolong pada anak usia dini,
walaupun sebenarnya pendekatan pembelajaran tematik ini bisa dilakukan di semua
kelas sekolah dasar.
Pembelajaran
tematik dilakukan dengan beberapa tahapan-tahapan seperti penyusunan perencanaan,
penerapan, dan evaluasi/refleksi. tahap-tahap ini secara singkat dapat
diuraikan sebagai berikut:
1. Perencanaan
Mengingat perencanaan sangat menentukan keberhasilan suatu
pembelajaran tematik, maka perencanaan yang dibuat dalam rangka pelaksanaan
pembelajaran tematik harus sebaik mungkin Oleh karena itu ada beberapa langkah
yang perlu dilakukan dalam merancang pembelajan tematik ini yaitu: 1) Pelajari
kompetensi dasar pada kelas dan semester yang sama dari setiap mata pelajaran,
2) Pilihlah tema yang dapat mempersatukan kompetensi-kompetensi untuk setiap kelas dan semester, 3) Buatlah
”matriks hubungan kompetensi dasar dengan tema”, 4) Buatlah pemetaan
pembelajaran tematik. Pemetaan ini dapat dapat dibuat dalam bentuk matriks atau
jareingan topik, 5) Susunlah silabus dan rencana pembelajaran berdasarkan
matriks/jaringan topik pembelajaran tematik
2. Penerapan pembelajaran tematik
Pada
tahap ini intinya guru melaksanakan rencana pembelajaran yang telah disusun
sebelumnya. Pembelajaran tematik ini akan dapat diterapkan dan dilaksanakan
dengan baik perlu didukung laboratorium yang memadai. Laboratorium yang
memadai tentunya berisi berbagai sumber
belajar yang dibutuhkan bagi pembelajaran di sekolah dasar. Dengan tersedianya
laboratorium yang memadai tersebut maka guru ketika menyelenggarakan
pembelajaran tematik akan dengan mudah memanfaatkan sumber belajar yang ada di
laboratorium tersebut, baik dengan cara membawa sumber belajar ke dalam kelas
maupun mengajak siswa ke ruang laboratorium yang terpisah dari ruang kelasnya.
3.
Evaluasi Pembelajaran Tematik
Evaluasi pembelajaran tematik difokuskan pada
evaluasi proses dan hasil. Evaluasi proses diarahkan pada tingkat keterlibatan,
minat dan semangat siswa dalam proses pembelajaran, sedangkan evaluasi hasil
lebih diarahkan pada tingkat pemahaman dan penyikapan siswa terhadap substansi
materi dan manfaatnya bagi kehidupan siswa sehari-hari. Disamping itu evaluasi
juga dapat berupa kumpulan karya siswa selama kegiatan pembelajaran yang bisa
ditampilkan dalam suatu paparan/pameran karya siswa.
Instrumen yang dapat digunakan untuk
mengungkap pemahaman siswa terhadap materi pelajaran dapat digunakan tes hasil
belajar. dan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa melakukan suatu tugas
dapat berupa tes perbuatan atau keterampilan dan untuk mengungkap sikap siswa
terhadap materi pelajaran dapat berupa wawancara, atau dialog secara informal.
Disamping itu instrumen
yang dikembangkan dalam pembelajaran tematik dapat berupa: kuis, pertanyaan
lisan, ulangan harian, ulangan blok, dan tugas individu atau kelompok, dan
lembar observasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar